Senin, 23 Maret 2015

Demam Batu Akik dari Baturaja Hingga Konferensi Asia Afrika ke-60



Demam batu akik sedang melanda seluruh penjuru Indonesia. Dari Kota hingga ke desa bermunculan kios-kios batu akik dan usaha kecil asah batu akik. Demam ini membuka lapangan kerja luas dengan potensi konsumen yang besar. Hampir setiap daerah di Indonesia menampilkan keunikan dan khas daerah masing-masing dengan batu akik nya. Hal ini merupakan suatu kewajaran karena Indonesia terletak di busur cincin api pasific (Pacific Ring of Fire) sehingga memungkinkan ditemukan beraneka ragam jenis batuan dan bentuk yang indah dan unik.

Peta Pacific Ring of Fire (Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Ring_of_Fire)

Kehebohan batu akik ini juga melanda Baturaja, kota kecil tempat tinggal dan tempat saya bekerja saat ini. Mulai dari pusat keramaian pasar hingga perbincangan di kantor pun selalu membahas tentang batu akik. Penamaan batu akik di Baturaja juga tergolong unik, karena masyarakat lokal cenderung menamakan berdasarkan warna batuan lebih mirip warna sesuatu atau pun motif yang ada pada batuan tersebut. Ada beberapa jenis batu unggulan dari Baturaja, antara lain jenis batuan Chalcedony, yang mineralnya dominan mineral kuarsa SiO2, antara lain : batu lavender, batu spritus, biru langit, batu mizone, batu sunkis. Batuan tersebut memiliki Kristal yang terlihat seperti motif bergelembung awan atau kura-kura jika diterawang dengan lampu senter atau cahaya.

Beberapa kontes batu akik mulai ramai dilakukan dan dikunjungi oleh kolektor batu akik, baik lokal maupun nasional. Batu spritus, batu mizone dan batu lavender adalah nama batu akik yang sering menjadi juara dalam kontes tersebut. Dikenalnya jenis batu akik dari Baturaja tersebut semakin meningkatkan kebanggaan identitas bagi masyarakat Baturaja. Bahkan pada Puncak Konferensi Asia Afrika ke-60 tahun 2015 yang rencananya akan diselenggarakan di bandung 24 April 2015 nanti Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan memberikan batu akik jenis Baturaja berwarna biru sebagai souvenir untuk Kepala negara yang hadir. Alasan Walikota tersebut selain keindahan batu akik dari Baturaja tersebut juga agar sesuai dengan warna khas kesebelasan Persib Bandung, yaitu Biru. http://www.tempo.co/read/news/2015/03/20/058651615/Alasan-Lucu-Akik-Baturaja-Jadi-Kado-Konferensi-Asia-Afrika.

Saya sendiri akhirnya terpengaruh demam batu akik, walaupun selama ini saya hanya menganggap batuan adalah kumpulan dari mineral ekonomis. Tetapi jika di asah dan dipoles menjadi batu cincin maka keindahan dan keunikan batuan tersbut akan semakin terlihat. Kalau sebelumnya, ketika pindah kerja ke lain daerah atau travelling ke suatu daerah saya hanya membeli souvenir khas, tetapi sekarang saya mulai berfikir untuk mengoleksi batu akik khas daerah tersebut.  Selama harga masih terjangkau, mungkin tak apalah, untuk ikut serta meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya usaha kecil dan menengah.

Batu Akik Chalcedony Istimewa Warna Bening Bertuliskan Lafaz Allah
(Koleksi pribadi saya, Asli Alami Bukan Treatment, Boleh di lelang Rp 100 Juta)



Koleksi Pribadi Batu Akik Chalcedony Khas Baturaja
 Batu Akik Lavender, Spritus, Anggur Hijau, Sunkis, Junjung Drajat


Minggu, 14 September 2014

Menghitung Luas Area di Google Earth Menggunakan Earth Point

(Copas dari master nya : Rina Purwaningsih : www.tukangpeta.blogspot.com/2014/03/menghitung-luas-area-di-google-earth.html) terima kasih ya.

Saat ini data yang ditampilkan oleh Google Earth, disebagian wilayah mempunyai data dengan resolusi tinggi. Tentunya tampilan data ini sangat bermanfaat sekali untuk melakukan preview dan quick analysis. Sebagai contoh kita akan mencermati perkembangan tutupan lahan dalam suatu wilayah hutan lindung ataupun wilayah taman nasional. Data hires (high resolution) yang dipakai oleh Google Earth adalah data Ikonos, World View, QuickBird dan Geo Eye dengan resolusi dari 1 meter hingga 0.5 meter.

Dengan resolusi sebesar itu dengan mudah kita bisa mencermati penampakan encroachment, logging area, logging road, longsor, jalan setapak dan sebagainya. Selain informasi lokasi dalam bentuk koordinat, kita juga mengetahui luasan area yang kita identifikasi secara cepat. Berikut caranya :

1. Buka Google Earth. Tampilkan batas kawasan lindungnya. Sebagai contoh saya menampilkan batas Taman Nasional Lorentz yang ada di Papua. Dengan demikian kita bisa tahu wilayah yang dicurigai tersebut ada di dalam atau diluar.


2. Zoom in wilayah yang mempunyai image dengan resolusi tinggi. Mulailah mengidentifikasi. Sebagai contoh saya menemukan tanah terbuka yang ada disebuah tebing.





3. Buat sebuah folder di My Places. Klik kanan - Add - Folder. Sebagai contoh saya bikin folder TNL


4. Mulailah melakukan digitasi area terbuka tersebut.


5. Setelah selesai digitasi, Klik kanan polygon pada folder TNL. Klik "Copy"


6. Buka Earth Point. Di link berikut : http://earthpoint.us/Shapes.aspx
 Di Worldwide Utilities pilih Polygon Area. Paste di kolom yang tersedia.


7. Pilih satuan area yang dikehendaki. Sebagai contoh saya memilih satuan area ; Hectares. Kemudian klik View on Web Page. Segera akan muncul tabel informasinya. Mudah kan?


Kamis, 24 Juli 2014

Mineral Jarang (Rare Earth Mineral)



Ketika membaca berita online, saya takjub dengan meningkat pesatnya kebutuhan mineral tanah jarang (rare earth minerals) saat ini. Peningkatan ini berkaitan dengan ledakan teknologi informasi, terutama produksi smart phone yang menggunakan mineral tanah jarang sebagai material semi konduktor. 

Mineral tanah jarang merupakan mineral yang mengandung satu atau lebih unsur tanah jarang sebagai konstituen logam utama. Mineral tanah jarang biasanya ditemukan dalam asosiasi dengan alkali hingga batuan beku peralkaline kompleks, di pegmatites berasosiasi dengan magma alkali dan atau berasosiasi dengan intrusives carbonatite. Fase mineral perovskit adalah host umum untuk unsur tanah jarang dalam kompleks alkali. Mantel berasal karbonat mencair juga pembawa unsur tanah jarang. Deposit hidrotermal terkait dengan magmatisme basa mengandung berbagai mineral tanah jarang (en.wikipedia.org).
Mineral tanah jarang ini merupakan mineral ikutan yang tergabung di dalamnya seperti monasit, senotim dan zircon yang mengandung unsur radioaktif uranium dan torium. 

Tabel Periodik (Rare Earth Mineral Yang Berwarna Kuning)



Unsur mineral jarang ini cukup banyak tersedia di Indonesia termasuk yang ada di Pulau Bangka dan Pulau Belitung, terdapat terutama sebagai mineral monasit dan senotim dalam tailing penambangan timah.

Saya jadi ingat ketika tahun 2005 bekerja di PT Koba Tin di Pulau Bangka, rare earth mineral berupa monazite ini adalah tailing yang ditempatkan secara khusus (karena termasuk mineral radioaktif) di unit kerja Tin Shed. Menumpuk begitu saja, karena izin pengolahan perusahaan adalah hanya pengolahan Timah. Padahal jika saja ada perusahaan pengolahan mineral tanah jarang di Indonesia, pasti akan memberikan banyak keuntungan dan manfaat buat masyarakat dan Negara.

Di Pulau Bangka dan Belitung, pada umumnya menambang timah sudah menjadi aktifitas turun temurun yang dilakukan warga, sehingga tailing yang dihasilkan pun tak termanfaatkan dengan optimal. Tailing yang mengandung mineral tanah jarang itu dijual masyarakat dengan harga sangat murah Rp 3.000 - Rp 10.000 per kg kepada orang-orang asing yang datang ke Bangka. Padahal monazite yang mengandung mineral tanah jarang ini seharusnya dihargai mahal bisa mencapai Rp7 juta per kg.

Sayangnya peluang bisnis yang menguntungkan ini tetapi belum mendapat perhatian dari praktisi dan pengusaha di Indonesia. Anda tertarik menjadi pengusaha mineral tanah jarang? Saya dukung usaha anda.

Rabu, 11 Juni 2014

House Keeping


Kegiatan house keeping adalah kegiatan yang penting dilakukan di setiap unit pekerjaan dan hampir di setiap perusahaan yang bertujuan agar lingkungan kerja selalu terlihat bersih, rapi, nyaman dan hygiene. House keeping yang dilakukan secara konsisten akan menujang produktifitas yang tinggi dan efisiensi dalam perusahaan.
House keeping juga identik dengan penerapan program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin). Sebenarnya program 5R dikenal sebagai salah satu budaya kerja dari negara Jepang yang sudah melegenda. 5R berasal dari 5 kata dalam bahasa Jepang yang diawali dengan 5 huruf S, yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. Kelima kata itu kemudian diterjemahkan kedalam berbagai bahasa di dunia untuk diadposi cara kerjanya dan digunakan sebagai salah satu budaya kerja di banyak perusahaan besar di dunia. Dalam bahasa Indonesia, 5S diterjemahkan sebagai 5R, Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin.
Pada hari Selasa kemarin, tempat saya bekerja juga melakukan kegiatan house keeping yang agak istimewa dari biasanya. Karena kegiatan dilakukan secara serentak dan dilakukan oleh seluruh karyawan termasuk pimpinan perusahaan juga ikut turun melakukan house keeping. Tentu timbul pertanyaan, ada apakah gerangan? Ternyata hari itu akan datang tamu istimewa dari Jakarta, yaitu Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Dengan semangat kerjasama maka turunlah semua karyawan ke lingkungan kerja untuk melakukan house keeping.

House Keeping di Lingkungan Luar Pabrik
Keep Smile
Sekitar jam 2 siang, tibalah saat yang ditunggu. Menteri BUMN, pak Dahlan Iskan (DI) tiba di Baturaja dengan Kereta Api dari Stasiun Kertapati, Palembang. Ada satu hal yang beda, di lokasi kompleks pabrik semen, pak Menteri menyetir sendiri mobil Toyota Alphard nya, dan sepatu yang dipakainya adalah sepatu Kets bermerk DI (Demi Indonesia). Bagian K3LH sudah menyiapkan sepatu safety yang baru, tetapi beliau prefer sepatu DI. Walaupun dari sudut pandang OHS ini adalah tergolong unsafe action. Tapi ya sudahlah..(no more comment)

Selesai meninjau lokasi pabrik dan rencana pembangunan pabrik baru maka tibalah saat yang dinantikan, yaitu sesi foto bersama. Ahayy..akhirnya saya dan tim bisa berfoto bareng pak Menteri yang sering muncul di TV dan Direksi perusahaan.
 


Foto Bersama Pak DI (Berdiri nomor 3 dari kanan itu adalah saya)